Ticker

6/recent/ticker-posts

GURU ISI RAPOR ASAL-ASALAN, BERUJUNG DI PENGADILAN | LihatSaja.Com

LihatSaja.com – sejumlah kasus yang menyerat guru ke meja hijau pengadilan sudah banyak terjadi, selain karena kekerasan di dalam sekolah juga terjadi akibat pemberian nilai yang tidak sesuai dengan aturan yang benar.

Teknologi kerap menjadi alat bantu bantua manusia dalam banyak urusan, tapi tak sedikit yang tidak begitu menguasai teknologi menjadi teknologi sebagai hambatan.

“Sebenarnya dengan teknologi penginputan dan perhitungan nilai rapor itu lebih bagus dan otentik, namun bagi guru yang sudah berumur ini justru menjadi beban, mereka lebih memilih bekerja dengan cara tradisional yang analisisnya tak menentu” kata Sopian seorang pengamat pendidikan.

Ketidak pahaman ini juga menyebabkan guru dan pihak sekolah kerap mencari jalan pintas untuk mengerjakan nilai tersebut, bahkan guru tersebut belum tau dampak negatifnya kepada siswa jika hal ini terus berlanjut.

Baca Juga : TWK Senjata Lumpuhkan Personil Terbaik KPK

“Beberapa kasus yang masuk ke ranah nasional seperti di Sulawesi, guru di tuntut Rp. 200 Juta akibat anak tidak lulus calon perwira TNI akibat raport yang di duga oleh panitia adalah palsu atau di edit di luar pengetahuan pihak sekolah, padahal sekolah tersebut memang mengeluarkan raport seperti itu, di NTT siswa tidak lulu masuk kedokteran akibat rapor yang di input tidak sesuai aturan, di Makasar guru honorer di pecat dan kepala sekolah tidak bisa menjadi kepala sekolah selamanya akibat nilai yang di berikan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya” tutur sopian.

Iapun mengatakan bahwa kasus tersebut berasal dari hal yang sepele, guru yang ingin kerja cepat tapi tidak memikirkan apa yang akan terjadi kedapannya.

“e-rapor itu membuat kita begitu gampang mengisi nilai peserta didik asala memiliki acuan nilai harian per-KD, nilai tugas, Nilai Keterampilan atau praktek, namun secara umum begitu mengisi nilai guru tidak memiliki dokumen penting tersebut, kemudian KD juga tidak dinilai seluruhnya oleh guru sehingga mudah tidak banyak nilai yang di input” tegasnya.

“Jika suatu saat anak kita mengikuti seleksi, rapor anak si A akan di samakan denga rapor si B, dan seharunya di tahun yang sama, menggunakan Kurikulum yang sama, aspek yang harus di nilai juga sama. Meskipun ada Materi wajib dan ada pengayaan, materi yang wajib harus di nilai, namun jika waktu memungkin materi pengayaan juga bisa ajar dan di nilai oleh guru” tambahnya.

Selain sopian tim juga sempat bincang-bincang dengan Anang seorang operator sekolah, Anang juga membenarkan betapa hancurnya sistem penilaian akibat menggunakan e-rapor.

“Di sekolah kami guru menginput nilai tanpa membawa daftar nilai sama sekali, ini kan guru jadinya menginput berdasarkan ingatan mereka saja alias asal tekan”

“Di sekolah saya tahun 2019 pernah kejadian siswa menuntut guru, akibat nilai yang tak wajar, siswa yang tidak pernah masuk dapat juara II (kedua), padahal siswanya sudah bisa di bilang tidak aktif lagi, kemudian ada juga orang tua wali murid datang ke sekolah dan protes akibat nilai anaknya tidak melebihi KKM, siswanya memang nakal dan secara kompetensi kurang, karena orang tua siswa tersebut adalah orang sedikit paham dengan aturan di pendidikan, dia pun meminta bukti fisik nilai harian anaknya, nilai UTS dan nilai PAS, dia juga mempertanyakan jika anaknya memiliki nilai jelek apakah di sekolah ini tidak memiliki upaya untuk melakukan remidi, apakah nilai harian yang sudah 3 kali tidak melewati KKM apakah orang tua tidak di beritahu?, jadi akhirnya mau tidak mau siswa tersbut terpaksa di buat nilai baik karena bukti tidak ada, akhirnya guru yang memberikan nilai tersebut juga harus minta maaf di depan semua siswa” ungkap sopian.

Sopian juga menghimbau guru-guru agar mengerjakan nilai sesuai dangan aturan, persiapkan segala kemungkinan, lebih baik hari ini kita capek namun kedepannya kita tidak terlibat kasus seperti yang diatas.


Terimakasih telah mengunjungi Lihatsaja.com, jangan lupa untuk komentar, kritik dan saran tulisakan di bilah komentar, bagi yang berkenan silahkan share link artikle ini ke sosial media sahabat.


Terimakasih telah mengunjungi Lihatsaja.com, jangan lupa untuk komentar, kritik dan saran tulisakan di bilah komentar, bagi yang berkenan silahkan share link artikle ini ke sosial media sahabat.

Post a Comment

0 Comments