Ticker

6/recent/ticker-posts

Kumpulan Puisi Indah Nisrina Zulfa | Lihatsaja.com

Lihatsaja.com-Puisi merupakan sebuah karya sastra hasil dari ungkapan dan perasaan seseorang dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik, dan bait. Isi-isi dalam Puisi penuh makna dengan bahasa yang dipakai cukup indah.


FAREWELL IN TEARS
Nisrina Zulfa

Di keramaian ku merasa sepi dan sendiri
Pulang pun tak ku dapatkan kehangatan yang kucari
Lantas kemana lagi aku harus pergi?
Tempat yang ingin kudatangi di dunia ini sudah tidak ada lagi
Kini aku hanyalah seseorang yang telah dipatahkan, yang hancur karena luka yang ditinggalkan
Aku berkelana mencari sesuatu yang hilang dari diriku dan mencoba untuk menyembuhkan luka ku
Namun kemana harus kucari? sekarang aku sudah tak punya tempat lagi
Dan malangnya bukan luka ku yang hilang, malah kenangan itu kembali hadir menyiksa ku habis-habisan, padahal sudah susah payah kulupakan 
Lantas sekarang apa lagi yang harus ku lakukan?
Bisa ku hanya terdiam dan menangis, hingga pandanganku kabur karena airmata
Apa kau bisa mendengar semua yang ku katakan ini? sudah terlalu lelah aku meneriakan semuanya di dalam hatiku
Aku begitu terluka
Jadi tak bisakah kau kembali sebentar saja? Kita bahkan belum sempat mengucapkan selamat tinggal
Padahal aku selalu bersiap, menyusun merangkai kata yang mudah dikenang untuk menyambut hari perpisahan kita yang sebenarnya tak pernah kuharap terjadi
Namun kata yang muncul hanya maaf dan terima kasih, aku kehabisan kata-kata karena ini begitu menyakitkan bagiku
Sulit sekali, ketika aku ingin melihatmu tapi aku tak bisa menemukanmu lagi
Setiap hari aku memanggil nama mu dalam kerinduanku
Wahai perasaan yang tak bisa lagi kumiliki, tolong ingatlah hari-hari yang telah kau lalui bersamaku dan ingatlah diriku yang hanya mencintaimu.

Baca Juga :

SENJA DAN KENANGAN
Nisrina Zulfa

Senja datang
Menyisakan jejak tarian bersama ilalang
Mengingatkan ku pada si gadis pirang
Yang telah lama menghilang, dan tak kunjung pulang.
Ia meinggalkan sejuta kenangan
Yang mungkin tidak akan pernah terlupakan
Hati pun kian acak-acakan
Tanpa dirimu sang pemilik perasaan.
Merindukan mu sudah seperti rutinitas
Perihal rasa dan rindu yang tak pernah tuntas
Namun kini kita memiliki batas
Perkara dirimu yang sudah mengikat janji suci pada secarik kertas
Kini tinggallah aku menghadapi realitas
Bersama dengan luka yang membekas.
Duhai hati yang tak bisa lagi kumiliki
Enggan rasanya untuk menghapus semua tentangmu
Namun pada akhirnya aku sadar
Bahwa rasa ku sudah ikut tenggelam bersama senja
Mengiringi kepergianmu bersama rasa sedihku
Dan kini tugasku ialah merelakanmu
Sambil kembali menata hati yang sudah tak bertuan.

SELAMAT TINGGAL
Nisrina Zulfa

Apa kau tau?
Bahkan dengan melihatmu saja airmata ku berlinang
Akankah menyakitkan jika aku terus berada disampingmu?
Aku ingin pergi, tapi hatiku terus berkata untuk tetap tinggal
Namun pada akhirnya aku menyerah
Aku pergi, melepasmu dengan penuh airmata
Tapi entah mengapa kau malah terlihat bahagia dengan perpisahan ini
Sebegitu tidak pentingnya kah aku dalam hidupmu dulu?
Lantas apa gunanya aku bertahan selama ini?
Apakah cinta memang seperti ini?
Terkadang aku bertanya-tanya
Jika aku bisa kembali, akankah aku bertahan lagi? Atau langsung menyerah dan pergi?
Entahlah...
Yang jelas sekarang semuanya sudah berakhir, hubungan yang selama ini sudah susah payah ku pertahankan
Sebesar aku mencintaimu, aku harap kau bahagia
Selamat tinggal....


UNTUKMU YANG TELAH PERGI JAUH
Nisrina Zulfa

Ini aku, masih disini
Masih terus memeluk bayangmu yang tak sempurna
Seolah hati belum bisa meyakini
Bahwa hari-hari indah itu kini telah berubah menjadi renjana.

Senjaku kini terganti
Menjadi hari-hari yang rasanya tak lagi berarti,
Tak ada lagi yang tersisa dari dirimu
Selain kenangan yang terus-terusan bertamu.
.
Waktu boleh memisahkan kita kapanpun ia mau
Namun kenangan akan tetap menjadi saksi bisu,
Walau kini kau hanya tinggal masa lalu
Percayalah, aku akan tetap selalu mencintaimu.


SEBUAH PUISI UNTUKMU
Nisrina Zulfa

Aku yang mencintaimu dalam diam
Aku yang merindukanmu dalam bungkam
Terus menahan rasa yang semakin dalam
Hingga akhirnya aku sendiri yang tertikam.

Padahal harapanku sederhana
Bisa terus bersamamu selamanya
Namun semua harus sirna
Sebab kau pergi meninggalkan pada akhirnya.

Inilah sebuah puisi yang ku persembahkan untukmu,
Tentang hati yang telah terluka
Tentang kenangan yang tak mau sirna
Tentang rindu yang tak kunjung usai.

Aku berharap padamu lah cintaku akan berakhir
Namun ternyata tidak, 
Pada akhirnya aku sadar
Akulah yang terlalu berharap lebih.

(R. G.  D.) 


Post a Comment

1 Comments

Komentar Anda akan memperbaiki kinerja Kami