Ticker

6/recent/ticker-posts

Keren Kelompok Wanita Tani Ubah Kampung Biasa Jadi Kampung Anggur I Lihatsaja.com

Lihatsaja.com - Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae. 

Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung.

Kampung anggur di Dusun Plumbungan, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai ramai dikunjungi wisatawan.

Kampung ini mengembangkan anggur ninel dari Ukraina yang bisa panen tanpa kenal musim, kampung anggur di Bantul dikelola Kelompok Wanita Tani (KWT) Arimbi. 

Pada libur panjang ini, destinasi wisata baru itu menerapkan sistem kunjungan ke rumah warga dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
 
"Sejak satu bulan terakhir ini, kunjungan sudah mulai ramai namun tidak seramai sebelum Covid-19. 

Dulu, jika hari libur, kunjungan bisa mencapai seribu orang per hari, namun saat ini kurang dari separuhnya," Ketua KWT Arimbi Kustiya.
 
Berkaca pada pengalaman sebelumnya, banyak pengunjung kehabisan anggur karena diborong wisatawan lain. 

Untuk itu, pengelola menerapkan sistem kunjungan wisatawan ke tiap rumah, terlebih lagi dalam dua tahun terakhir jumlah warga yang menanam anggur bertambah. 

Dari sekitar 100 keluarga, warga penanam anggur sekarang tercatat mencapai 185 keluarga dengan usia tanaman minimal setahun dan siap berbuah.
 
Wisatawan bisa membeli anggur Rp100 ribu per kilogram dengan cara memetik langsung. 

Sayangnya, selama ini kebanyakan pengunjung terkonsentrasi di rumah Rio Aditya, pencetus kampung anggur.
 
"Buah anggur tidak mengenal musim, tinggal dirawat dan memotong dahan mana yang dikehendaki. 

Jadi nanti, kami akan atur pengunjung yang datang langsung ke rumah warga yang anggurnya siap petik," lanjut Kustiya. 

Selain anggur, KWT Arimbi mengembangkan produk anggur, yakni daunnya sebagai keripik dan buntil, ke depan, setiap gang di kampung itu akan ditanami pohon anggur. 

Selain sebagai penyejuk, program ini juga untuk mempercantik lingkungan, untuk makin menarik pengunjung.

kampung anggur akan menambah fasilitas berupa lahan parkir, penunjuk arah ke rumah warga, dan mendirikan gapura.
 
Kampung anggur berkembang sejak 2017  atas gagasan Rio Aditya yang menggeluti budidaya anggur sejak 2010 khususnya varietas ninel dari Ukraina. 

Keberhasilan Rio lantas ditiru warga lain dengan membeli bibit anggur seharga Rp100 ribu.
 
Menurut Rio, pembelian bibit itu bentuk keseriusan warga dalam budi daya anggur, sejak itu Rio membantu warga mengembangkan tanaman buah itu. persiapan menyambut wisatawan juga ditempuh oleh salah satu warga pemilik rumah pembibitan angggur, Bardi. 

Menurutnya, selain tertarik memetik anggur secara langsung, pengunjung biasanya ingin mengembangkan tanaman anggur di rumahnya.
 
"Saya sudah siapkan ratusan bibit anggur yang dikembangbiakkan dengan stek. Mulai umur satu sampai tiga bulan, bibit ini bisa didapatkan dari harga Rp125 ribu sampai Rp300 ribu," jelasnya. 
 
Selain bibit anggur ninel, Bardi menyiapkan varietas lain seperti jupiter, julian, dan giovani. 

Ia juga tengah mengembangkan varietas lokal Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian bernama 'Satria Tamansari, perkembangan kampung anggur mendapat atensi dari Bupati Bantul Suharsono yang mengunjungi kampung tersebut. 

Ia menyatakan siap mendorong pengembangan komoditas yang menarik wisatawan agar ekonomi setempat hidup, selain anggur, Kecamatan Bambanglipuro mengembangkan pisang dan anggrek.

"Di sini lahannya cocok untuk anggur. Daerah lain kami dorong mengembangkan komoditas yang sesuai dengan kriteria tanahnya," katanya.

Menjadi petani itu keren,  ayo terus bertani dengan semanggat untuk bangsa, negara, mari menjadi orang yang cerdas dan bermanfaat.


(R. G. D.)

Post a Comment

0 Comments