Ticker

6/recent/ticker-posts

Tips Sukses Ternak Burung Murai Batu I Lihatsaja.com

Lihatsaja.com - Pemilihan lokasi kandang akan sangat menentukan keberhasilan dalam ternak murai batu. 

Kandang mempunyai fungsi memudahkan peternak murai batu dalam pemberian pakan, minum, pengelolaan kotoran, dan perkawinan.

Penempatan kandang ternak murai batu sangat berkaitan erat dengan keberhasilan penangkaran. 

Peletakan kandang yang salah akan menyebabkan murai batu tidak mau bertelur.

Lokasi kandang yang tepat akan memberikan kenyamanan dan memudahkan murai batu dalam beradaptasi, untuk memilih lokasi kandang ideal perhatikan hal hal berikut ini:

Pilih lokasi yang jauh dari suara suara bising seperti suara mesin pabrik atau suara kendaraan bermotor yang lalu lalang.

Pilih lokasi kandang yang tenang, sunyi, dan nyaman, lokasi kandang harus terhindar dari pencuri atau gangguan binatang buas.

Lokasi kandang ideal yang bisa kamu pilih antara lain di area samping rumah, depan maupun belakang.

Usahakan lokasi kandang berjauhan dengan lokasi penangkaran burung jenis lainnya agar tidak membuat burung marah dan enggan berkembangbiak.

Setelah mendapatkan lokasi yang tepat untuk beternak murai batu, Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan kandang sebagai tempat ternak murai batu. 

Menentukan ukuran kandang berpengaruh pada kualitas Kesehatan dan produktivitasnya murai batu nantinya.

Ukuran kandang yang terlalu besar dapat menyebabkan murai batu terlalu banyak terbang, sehingga energinya akan lebih banyak dipakai untuk bergerak daripada untuk berproduksi.

Sedangkan jika ukuran kandang terlalu kecil dapat menyebabkan murai batu stress, sehingga dapat mengganggu reproduksi murai batu.

Ada beberapa ukuran yang direkomendasikan untuk ternak murai batu:

Kandang ukuran kecil : 60 cm x 60 cm x 60 cm (panjang x lebar x tinggi)
Kandang ukuran sedang : 100 cm x 200 cm x 200 cm (panjang x lebar x tinggi)
Kandang ukuran besar : 200 cm x 200 cm x 300 cm (panjang x lebar x tinggi)
Kamu juga bisa mendesain atau mendekorasinya sesuai keinginan, namun tetap harus memenuhi kriteria dibawah ini:

Sesuaikan ukuran kandang dengan luas lokasi yang tersedia, ukuran kandang ideal minimal memiliki panjang 90 lebar 90 dan tinggi 180 cm.

Antara kandang yang satu dengan yang lain harus memiliki sekat. Kamu bisa menggunakan triplek, tembok atau penyekat lainnya.

Bagian dasar kandang bisa diisi dengan tanah, pasir atau kapur, hal ini berfungsi agar menjaga kelembaban kandang.

Berikan ruang terbuka pada bagian atap atau sisi kandang, agar sinar matahari langsung dapat masuk ke kandang.

• Peralatan Pendukung Kandang Murai Batu, disamping menyiapkan kandang, peralatan pendukung lain untuk kandang juga harus disiapkan. 

Kandang penangkaran murai batu harus dilengkapi sarang pendukung lainnya, seperti tempat pakan dan tempat minum, tenggeran, bahan sarang, dan sarang murai batu.

Sebaiknya tempat pakan dan tempat air minum selalu dijaga kebersihannya dan tidak tercemar bahan kimia sebelum digunakan. 

Letakkan tempat makan dan tempat minum dengan cara saling berdekatan dan mudah dilihat oleh murai batu.

Lebih baik lagi jika ditambah wadah untuk tempat mandi murai batu, siapkan juga tempat untuk bersarang dengan menggunakan barang bekas seperti tempat nasi, kuali bekas, anyaman bambu, atau menggunakan baskom berbahan plastik ukuran kecil.

Alangkah baiknya jika menggunakan anyaman bambu karena dapat memberikan rasa sejuk sehingga membuat murai batu nyaman bertelur dan mengeram.

Untuk tempat bertengger harus diletakkan dengan posisi yang tepat sehingga tidak mengganggu keleluasaan murai batu untuk beraktivitas. 

Lebih baik menggunakan tenggeran dengan bahan kayu, buat tenggeran berukuran diameter 0,15 hingga 0,2 sentimeter.

Pasang juga lampu sebagai alat penerangan di malam hari dan saat musim penghujan. 

Hal ini juga dapat membuat burung tidak merasa ketakutan, selain itu, suhu lampu akan membuat kandang tetap dalam kondisi hangat. 

Gunakan lampu dengan ukuran 5 sampai 10 watt dengan cahaya yang tidak terlalu terang.

• Kebersihan Kandang Murai Batu
Menjaga kebersihan kandang murai batu merupakan faktor yang cukup penting untuk keberhasilan dalam ternak murai batu. 

Dengan kebersihan yang terjaga, maka munculnya bibit penyakit dan hama tentu bisa diminimalisir.

Selain itu, burung murai batu juga akan merasa lebih nyaman sehingga terhindar dari rasa stress yang merupakan pemicu munculnya berbagai penyakit pada murai batu. 

Berikut ini adalah tips perawatan kebersihan kandang murai batu:

Membersihkan tempat pakan dan minum secara berkala atau setiap hari.
Setiap pagi, pakan dan air minum harus selalu diganti dengan yang baru. 

Sisa air minum atau pakan yang belum habis sebaiknya dibuang, setiap hari, tempat penampungan kotoran burung murai batu harus dibersihkan dan kotorannya dibuang ke tempat khusus penampungan kotoran.

Setiap satu minggu sekali paling tidak sangkar dibersihkan secara keseluruhan.
Setelah kotoran dibuang, sangkar bisa dicuci bersih lalu disterilkan dengan desinfektan dan obat anti kuman, serta dikeringkan dibawah sinar matahari.

Tempat tenggeran burung murai batu juga harus dibersihkan minimal empat hari sekali.

• Cara Pemberian Pakan Murai Batu
Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam ternak murai batu. 

Murai batu membutuhkan nutrisi yang cukup dari pakan untuk menunjang aktivitas dan produktivitasnya.

Agar nutrisi terpenuhi, murai batu perlu diberikan pakan yang segar dan bermacam-macam. 

Perlu juga pemberian vitamin untuk murai batu. Pakan burung murai batu bisa berupa pakan alami, pakan buatan, atau pakan campuran pakan buatan dan pakan alami.

Pemberian pakan ekstra juga diperlukan untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh burung murai batu. 

Biasanya pakan ekstra yang diberikan berupa hewan jangkrik, cacing, ulat hongkong, orong-orong ataupun belalang.

Dalam satu hari rata-rata burung akan membutuhkan air minum sebanyak 4 sampai 5 kali jumlah keseluruhan pakan.

Air sangat dibutuhkan oleh burung murai batu untuk proses metabolisme tubuh, termasuk mengatur suhu tubuh, mempertahankan keseimbangan volume dalam darah, dan melancarkan proses pencernaan.

Selain itu, air minum yang diberikan sebaiknya air yang sudah matang supaya lebih steril dan meminimalisir parasit yang dapat mengganggu kesehatan burung murai batu. 

Ada tiga jenis pakan yang bisa kamu berikan untuk murai batu, yaitu:

Pakan Alami

Burung murai batu termasuk jenis burung karnivora atau pemakan daging. Di habitat aslinya, pakan alami burung murai batu adalah jenis-jenis serangga seperti semut rangrang dan ulat.

Kroto

Meski berharga sedikit mahal di pasaran, kroto tetap menjadi pilihan yang terbaik untuk pakan burung. Di samping kandungan gizinya yang sangat tinggi, telur semut rangrang ini juga menjadi pakan favorit bagi berbagai jenis burung berkicau khususnya untuk burung murai batu.

Jika indukan sedang mengasuh anaknya maka pemberian kroto harus dioptimalkan. Bahkan diberikan setiap hari selagi masih bersama anaknya.

• Voer Khusus Burung
Voer khusus burung biasa dipakai sebagai pakan untuk burung kicau, termasuk murai batu. Terdapat banyak jenis dan merek voer burung yang ada di pasaran. 

Penggunaan voer sebagai pakan burung memang jauh lebih praktis dan harganya pun juga murah.

Voer khusus burung murai batu berbeda dengan voer untuk ayam dan bisa dibeli di toko pakan ternak. 

Pemberian pakan tambahan berupa voer juga dapat memancing birahi indukan betina dan indukan jantan.

• Perkembangbiakan Murai Batu Poligami
Perkembangbiakan murai batu secara berpoligami bertujuan agar menghemat indukan jantan. 

Bahkan, dalam satu kandang dapat diisi 1 ekor pejantan dan 7 ekor betina.

Berikut ini beberapa pertimbangan dalam menerapkan perkembangbiakan secara poligami:

Dapat menghemat jumlah indukan jantan, khususnya untuk indukan jantan yang benar-benar berkualitas.

Dapat meningkatkan kuantitas produksi atau anakan murai batu.
Dapat menghemat biaya kandang yang digunakan. memudahkan perawatan dan pengontrolan.

Sebelum melakukan pengembangbiakan murai batu secara poligami, ada beberapa persyaratan yang harus kamu penuhi, yaitu:

Memasukkan calon induk betina ke dalam kandang, betina yang dimasukkan harus berumur kurang lebih 1 tahun atau yang sudah siap dikawinkan. 

Masukkan 2 ekor betina dan biarkan selama 2 minggu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Memasukkan murai batu jantan bersama kandangnya ke dalam kandang betina. Ini bertujuan untuk mencegah penyerangan murai batu jantan terhadap 2 ekor betina tersebut. 

Jadi murai batu jantan harus beradaptasi dulu selama kurang lebih 1 minggu.
Tunggu sampai sang burung betina birahi. 

Biasanya burung betina akan bersiul-siul dan mulai mendekati sangkar jantan. Ketika burung jantan dan betina sudah saling berdekatan, maka itulah saat yang tepat untuk melepas murai batu jantan dari sangkarnya.

• Perawatan
Langkah selanjutnya dalam ternak murai batu adalah melakukan perawatan. 

Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam merawat anakan murai batu.

Merawat Anakkan Murai Batu

Pada saat murai batu sedang menetas sebaiknya kamu mencermati perilaku induk dari murai batu, apabila induk dapat memberikan pakan dengan baik, sebaiknya kita harus menambahkan pakan berupa serangga. 

Misalnya seperti jangkrik dan juga kroto, supaya gizinya terpenuhi dalam anakan murai batu, anak burung murai batu yang berumur 7 sampai 14 hari dapat diberi makan dengan campuran voer bersama kroto yang dibuat encer. 

Pemberian makan dapat dilakukan setiap 1 jam sekali, setelah berumur 15 hari, umumnya mereka sudah mulai bisa makan kroto dengan sendirinya. 

Akan tetapi tetap selalu diperhatikan agar anakkan burung murai batu dapat tumbuh sehat.

Ada pula yang memakai pelet lele untuk pakan untuk murai batu, pakan itu tidak bermasalah, dan tidak akan menjadikan bulu murai jadi rontok.

• Memandikan Murai Batu
murai batu juga harus sering dimandikan supaya kesehatan dan kebugaran tubuh murai batu dapat terjaga. 

Selain itu, memandikan murai batu juga dapat mempercepat proses pergantian bulu-bulunya dan akan merangsang tumbuhnya bulu-bulu baru.

Berikut ini adalah dua cara dalam memandikan ternak murai batu:

Masukkan tempat mandi ke dalam sangkar burung atau dengan cara memindahkan burung ke sangkar lain yang berukuran lebih besar dan di dalamnya sudah disediakan semacam bak mandi.

Ukuran bak mandi yang ideal untuk burung murai batu adalah yang memiliki panjang 17 cm, lebar 10 cm, dan kedalaman 6 cm.

Menyemprotkan air dengan menggunakan spray yang semprotannya bisa diatur.

Cara penyemprotan tidak boleh langsung terkena tubuh burung karena bisa merusak bulu murai batu. 

Jadi sebaiknya cara menyemprotkan air mengarah ke atas bagian sangkar, sehingga air akan sedikit demi sedikit membasahi tubuh murai batu.

Waktu yang paling tepat untuk memandikan burung adalah di pagi hari antara pukul 07.00 – 10.00, karena pada waktu ini sangat baik untuk kesehatan burung. 

Burung murai batu juga dapat mengeringkan tubuhnya dengan sempurna karena terpapar sinar matahari.

• Menjemur Murai Batu
Waktu yang ideal untuk menjemur murai batu adalah antara pukul 07.00 – 10.00 pagi ketika sinar matahari belum begitu panas dan menyengat. 

Durasi penjemuran biasanya antara 20 hingga 60 menit, atau bisa juga lebih lama daripada itu.

Hal itu sebenarnya tergantung pada kondisi cuaca, kondisi burung, dan tujuan yang ingin dicapai. 

Penjemuran tidak boleh terlalu lama apabila suhu matahari terlalu panas, karena penjemuran yang terlalu panas dan terlalu lama dapat berakibat burung murai batu mati.

Murai batu memiliki banyak jenis-jenis yang berbeda, ada murai batu Aceh, murai batu Medan, murai batu Kalimantan dan murai batu lampung. 

Maka kamu harus menentukan sendiri mau memulai ternak murai batu jenis apa.

Berikut ini kami berikan contoh analisa perhitungan modal dan keuntungan ternak murai batu jenis medan.

Modal Usaha

Sepasang Pejantan : 17.000.000, Sepasang Betina : 3.000.000, pembuatan kandang : 15.000.000, pembuatan, inkubator : 3.000.000, total : 38.000.000, biaya Operasional Selama 4 Bulan Budidaya

Penyusutan Kandang (120 hari) 15.000.000 x 4/120 : 500.000
Penyusustan inkubator (60 hari) 3.000.000 x 4/60 : 200.000
Voer burung 12×20.000 : 240.000
Jangkrik 3 karung x 50.000 : 150.000
Kroto 3 kg x 100.000 : 300.000
Biaya perawat : 450.000
Total : 1.840.000
Hasil Penjualan

Sepasang indukan murai batu medan : 10.000.000
20 anakan x 1.000.000 : 20.000.000
Total Laba 30.000.000-1.840.000 = 28.160.000

Dengan laba sebanyak ini, maka kamu akan dapat balik modal dalam waktu kurang lebih dua bulan saja. 

Menguntungkan sekali ternak murai batu ayo beternak murai batu,  menjadi peternak itu keren.

(R. G. D.)

Post a Comment

0 Comments