Ticker

6/recent/ticker-posts

Cerita Seorang Istri Bercerai Karena Kelamin Suami Kekecilan | LihatSaja.com

LIHATSAJA.COM - Cerita Seorang Istri Bercerai Karena Kelamin Suami Kekecilan. 

Sebagai suami, Sungkowo (48), merasa dipermalukan istrinya. 

Mau menuntut cerai ke Pengadilan Agama silakan saja, tapi janganlah cerita ke mana-mana bahwa "burung" suami kecil seperti odol hotel. 

Sungkowo pun melaporkan Nanik (40), ke Polres Probolinggo. "Ngarani kok waton nyata," keluhnya pada petugas.

Suami-istri harus saling menutupi rahasia pasangannya di depan publik, itu hadits Nabi. 

Maka barang siapa suka menceritakan kisah ranjangnya bersama pasangannya, akan menyesal di hari akhir nanti. 

Hadits Nabi mengatakan, " Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di hari kiamat di sisi Allah adalah laki-laki yang menyetubuhi istrinya kemudian ia menceritakan rahasia istrinya."  (HR. Muslim)

Ny. Nanik warga Gending Kabupaten Probolinggo (Jatim) mungkin belum pernah mendengar hadits itu. 

Sebagai pedagang pasar dia tak sempat ikut pengajian dan mendengarkan ceramah ustadz. 

Habis pulang dari pasar sudah kecapekan. Sore hari diajak ibu-ibu ikut pengajian di mesjid jawabnya klasik, "Insya Allah Bu." Akhirnya ya nggak diajak lagi.

Tapi dari pasar itu pula dia kenal dengan Sungkowo petugas penarik retribusi, yang jaman dulu disebut Tukang Beya. 

Keduanya berstatus bebas merdeka, dalam arti masing duda dan janda uikkk-uikkk. 

Karena status itu pula Sungkowo sambil menerima uang dari Nanik sempat-sempatnya ngremet (remas) tangannya. "Jan nglumer temenan (lembut sekali)." Kata Sungkowo dalam hati.

Singkat cerita keduanya sama-sama cocok, sehingga menikah. Masing-masing bawa anak bawaan dua. Sayangnya orang berkahwin itu tak sama dengan orang beli barang. 

Jika mau beli barang, bisa diperiksa dengan cermat kwalitas itu barang. Kalau mau nikah, tak mungkin sampai periksa ke dalem-dalemnya sekalian. 

Asal kelihatan normal semuanya, ya sudah jadian. Di sini titik persoalan dan sengketanya!

Sebab di malam pertama, tampilan Sungkowo di atas ranjang sungguh bikin sungkawa (berduka). Nanik yang sudah beberapa tahun tak main "bedil-bedilan" tahu-tahu "serangan umum" gaya Sungkowo durasinya kayak iklan TV, pendek sekali. 

Di samping itu itu bedil suami juga kecil macam odol di hotel nintang 5 sekalipun. Tentu saja ibarat makanan hanya "nggateli ilat" doang.

Makin ke sini lelaki dari Sumberasih itu prestasinya semakin mengecewakan saja. Maka setelah 7 bulan menikah, Sungkowo pun "direshufle" lewat Pengadilan Agama. Nanik memang tak mau kalah dengan gaya Presiden. Jika Jokowi sering mereshufle mentri yang nihil prestasi, maka Nanik pun  meng-kat Sungkowo dari singgasana rumahtangga.

Karena maunya istri begitu, Sungkowo hanya pasrah. Sebab mau memenuhi tuntutan Nanik, untuk ke Mak Erot di Pelabuhan Ratu (Sukabumi) kan jauh sekali. 

Yang menjadi pegawai Dinas Pasar Probolinggo itu marah, rahasia "cocakrawa"-nya jadi olok-olok teman di Pemda. Ini semua gara-gara diawali cerita Nanik pada publik.

Maklum, Nanik kan bukan diplomat, ditanya tetangga kenapa bercerai, tanpa banyak menata kata langsung saja mengaku bahwa "burung" suami kekecilan. 

"Mongsok mung semene (masak hanya segini)," katanya kepada ibu-ibu sambil mempetunjukkan jarinya sebagai penjelasan.

Lama-lama soal "burung" Sungkowo yang tak bisa bernyanyi trilili itu sampai juga ke Pemda Probolinggo, sehingga Sungkowo jadi ledekan teman-teman. 

Tentu saja dia malu sekali, masak soal burung miriliknya kok jadi viral dan trending topic. 

Dia segera melapor ke Polres Probolinggo agar Nanik dipenjarakan. 

"Ngajak cerai silakan, tapi soal onderdil suami jangan diceritakan ke publik dong," kata Sungkowo pada polisi.

            Padahal onderdil Sungkowo asli lho, bukan bikinan Taiwan. 


(S.H.)






Post a Comment

0 Comments